Rabu, 04 Januari 2012

Cidera dalam sepak bola

Cedera dalam Sepak Bola

E-mail   Email Berita
Cetak  Print Berita
PDF  PDF Berita
Oleh Dino Sefriyanto
Physical Traineer Profesional/Persebaya/Persijatim/Sriwijaya FC/Persib /Persema Malang /Tehnical Advisor PORDA Cianjur

Kompetisi Indonesia Super League (ISL) sudah memasuki putaran kedua. Meski ini bukan menjadi keinginan pelaku sepak bola di Indonesia, dalam partai pertandingan antara PKT Bontang dan Persela Lamongan pada 7 Maret 2009 lalu di Bontang telah terjadi musibah injury langsung.
DALAM laga tersebut, Jumadi Abdi –gelandang terbaik PKT Bontang– mengalami cedera langsung yang kategorinya masuk cedera berat hingga meninggal dunia. Kejadian bermula dari perebutan bola yang dikuasai Jumadi Abdi dengan seorang pemain Persela, Deni Tarkas.
Menurut sumber terpercaya (salah seorang  pemain PKT), ketika bola sudah jauh dari penguasaan Jumadi, salah satu kaki Deni Tarkas mengenai bagian abdominal Jumadi sehingga Jumadi mengalami cedera berat dan mengakibatkan dehidrasi. Lalu, korban dibawa ke rumah sakit dan dilakukan operasi. Diketahui, Jumadi mengalami pecah usus sepanjang 5 cm. Akibat cedera itu, organ vital yang lain tidak berfungsi normal dan mengakibatkan kematian.
Penyebab cedera dalam sepak bola yang terjadi di dunia dan Indonesia khususnya yang berakibat meninggalnya pemain atau mengalami trauma cacat tetap. Pertama, gagal fungsi jantung. Kedua, trauma di organ vital sesaat setelah terjadi benturan seperti benturan pada abdominal, thorax, kepala, saraf pusat spinal cord, dan saraf tepi.
Sedangkan, faktor-faktor yang memengaruhi berat ringan cedera di antaranya besarnya gaya yang menyebabkan cedera. Lalu, kekuatan dan stabilitas tubuh yang terkena cedera  dan bagian tubuh yang terkena cedera.
Sementara, jumah kasus cedera dalam sepak bola yang terjadi di Indonesia dan berakibat pada kematian, antara lain, gagal fungsi jantung setelah benturan kepala yang dialami oleh (alm.) Eri Erianto (Persibaya) tahun 2000. Selain itu, (alm.) Ibrahim Lestaluhu (Barito Putra) yang mengidap leukimia dan tidak terdeteksi setelah sekian tahun mengikuti kompetisi Galatama. Musibah yang baru baru ini menimpa (alm.) Jumadi Abdi, cedera langsung yang mengakibatkan trauma berat seperti yang dialami Boaz Salosa (Persipura), Bima Sakti (Persema), dan Rahmat Affandi (PSMS). Ini juga membuat mereka harus menjalani istirahat selama lebih dari 1 tahun untuk bisa kembali merumput di pentas Liga Indonesia.
Untuk kasus pada sepak bola internasional terjadi 20 kasus (66% gagal jantung dan selebihnya adalah benturan di organ vital). Maka berkaca pada kejadian tersebut, penulis menyarankan kepada pelaku sepak bola nasional untuk menerapkan safety guna menghindari terjadinya cedera pada olahraga. Mengingat kompetisi di Indonesia yang jadwalnya sangat padat dapat memengaruhi recovery pulih asal jantung dan otot pemain. Hai ini menuntut keterbukaan antara klub dan pemain agar prestasi tercapai maksimal dan pemain tetap berada dalam kondisi prima.
Adapun langkah yang harus ditempuh sebagai berikut: (Di luar general medical checkup pada masa periodesasi), pertama, hari menjelang pertandingan dan pagi hari sebelum pertandingan berlangsung ada pemeriksaan denyut nadi istirahat (rest heart rate) 50–70 detak/menit. Angka ini menunjukkan bahwa pemain dalam kondisi fisik dan kesehatan yang stabil dan siap bermain untuk 2 x 45 menit. Bila RHR berada di atas angka tersebut (50–70 detak/menit), misalnya 80–100, ini wajib dikonsultasikan kepada dokter tim apakah pemain tersebut siap bermain untuk 2 x 45 menit terlebih bila yang bersangkutan mengalami kenaikan suhu tubuh dan demam.
Kedua, saat istirahat pertandingan babak pertama, pemain harus menjalani pemeriksaan maksimum heart rate (MHR). Terutama pada pemain yang terakhir melakukan gerakan berlari/aktif. Apabila MHR pemain tersebut berada pada kisaran 130–150 detak/menit, artinya pemain tersebut masih mampu bermain pada 45 menit babak kedua dengan intensitas tinggi. Apabila MHR-nya berada di kisaran lebih dari 150 detak/menit, maka yang bersangkutan harus diobsevasi pada babak kedua untuk menghindari kelelahan berlebihan yang bisa berakibat pada terjadinya cedera berat langsung ataupun tidak langsung, terutama yang berkaitan dengan kerja jantung.
Berikut grafik yang menunjukkan kerja jantung seorang pemain bola dalam pertandingan 2 x 45 menit ditambah perpanjangan waktu 2 x 15 menit plus istirahat.
Dalam menjalankan program latihan fisik pun, pemain harus dilengkapi alat pemeriksa detak jantung. Tujuannya agar sasaran komponen fisik yang dilatih tercapai sesuai dengan rumus training zone (220–usia) untuk menghindari overtraining.  Alat pemeriksa detak jantung yang dimaksud adalah C Triak 35 dan C Triak 3.
Demikianlah sebuah metode pencegahan terjadinya injury pada pertandingan sepak bola dalam skala kompetisi nasional yang notabene menghabiskan biaya miliaran rupiah dan menjadi sebuah harapan besar masyarakat Indonesia atas prestasi sepak bola nasional menuju tingkat yang lebih tinggi. Penulis mengharapkan PSSI dan BLI untuk menerapkan sebuah ketentuan khusus yang mengatur  teknis pertandingan yang bisa menghindarkan pemain dari cedera berat. Seperti, pemain dilarang mengambil bola yang berada pada bagian atas tubuh lawan (bola pada bagian lutut/perut). Ketentuan seperti itu harus dilengkapi sanksi khusus yang dituangkan pada suatu adendum. (*)

Tajuk

Lebih Rendah dari NormalLebih Rendah dari Normal
MOBILITAS masyarakat pada awal 2012 masih rendah. Ini terlihat dari konsumsi BBM di awal tahun yang menyusut signifikan. VP Komunikasi PT...

Podium Rakyat

Fisioterapi dalam sepak bola

Fisioterapi Dalam Sepakbola


Bola.net - Oleh: Indra Pramana
Pernah memperhatikan orang-orang yang ada di bangku cadangan pemain sepakbola namun mereka berada di sana bukan untuk bermain sepakbola?, untuk para penggemar sepakbola pasti sudah sangat familiar dengan mereka, selain pemain cadangan di sana ada seorang Manager (Di beberapa negara disebut juga Pelatih), Asisten Manager, Pelatih taktik, Dokter, dan Fisioterapis. Tulisan kali ini akan sedikit membahas tentang seorang Fisioterapis dan dunianya, siapa itu Fisioterapis? apa sebenarnya yang dilakukannya? apakah dia ini seorang tukang pijat?
Saya tertarik dengan kata Fisioterapi ini karena pernah mengalami yang namanya cedera lutut sewaktu bermain bola (Futsal), atas anjuran teman maka saya berangkat ke Tukang Pijat, karena menurut keterangannya Tukang Pijat ini adalah seorang profesional yang biasa menangani pemain sepakbola yang mengalami cedera. Tidak berapa lama setelah cedera sembuh saya mulai bermain Futsal lagi, namun saat saya bermain Futsal, rasa sakit/nyeri masih terasa saat saya melakukan gerakan-gerakan tertentu.
Setelah cari informasi di sana-sini mulai dari dunia maya; tabloid sepakbola; artikel-artikel, saya mendapat banyak informasi bagaimana sebaiknya melakukan gerakan-gerakan penyembuhan dan pemanasan sebelum bermain guna meringnkan sakit pasca cedera. Dari artikel-artikel itu pula saya mengetahui bahwa ternyata peregangan bergerak/motorik lebih baik daripada peregangan diam/statis dalam hal pencegahan cedera. Dari sinilah kemudian saya mengenal kata Fisioterapi, sebelumnya saya sudah sering mendengar/membaca kata ini, misalnya dalam Game PC (FM), dan yang terbaru dari Tim-Nas Indonesia (Mathias Ibo-Fisioterapis TimNas Indonesia/PERSEMA).
Ternyata kerjaan seorang Fisioterapis itu tidak dapat dipandang sebelah mata, apalagi jika hanya disamakan dengan kerjaan Tukang Pijat, dari ilmu fisioterapi kita akan lebih mengetahui cedera jenis apa yang kita alami, bagaimana cara pengobatannya, dan bagaimana cara kita memperlakukan cedera kita pasca pengobatan, ilmu Fisioterapi mengajarkan kita bagaimana seharusnya kita berlatih/melakukan pemanasan sebelum berlatih-bertanding agar cedera yang pernah/sedang kita alami tidak terulang/bertambah parah.
Fisioterapi sangat penting setelah cedera, semakin cepat kita mendapatkan perawatan, maka semakin cepat cedera kita akan pulih. Selama fase inflamasi awal (24-48 jam) modalitas pengobatan fisioterapi akan mengurangi kerusakan yang terjadi. Setelah ini, kita harus mulai mencoba untuk memindahkan daerah luka untuk memastikan bahwa sambungan otot syaraf dioptimalkan (proprioception).
PENGERTIAN
Seperti biasa, sebelum membahasnya lebih dalam ada baiknya kita mengetahui dasar/teorinya terlebih dulu. Ada beberapa macam pengertian dari Fisioterapi, diantaranya:
1. Physical theraphy (atau dalam bahasa inggris physiotherapy dan dalam bahasa Indonesia Fisioterapis) adalah adalah suatu profesi pelayanan kesehatan yang menyediakan jasa ke indivudu atau masyarakat dalam mengembangkan, memelihara, dan memaksimalkan kembali gerak dan fungsinya dalam kehidupan.
2. Menurut Departemen Kesehatan Indonesia, Fisioterapi adalah suatu pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk individu dan atau kelompok dalam upaya mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan modalitas fisik, agen fisik, mekanis, gerak dan komunikasi.
3. Fisioterapi merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan untuk individu guna memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh dengan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanik), serta pelatihan fungsi.
4. Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi.
SEJARAH
Dokter seperti Hipocrates dan Hector dipercaya sebagai yang pertama melakukan fisioterapi yang primitif, mereka menyarankan Pemijatan (Hipocrates) dan Hydroterapi (Hector) pada masyarakat zaman 460 sebelum masehi. Dokumentasi paling awal mengenai praktek Fisioterapi yang profesional yaitu tahun 1894 ketika empat perawat di inggris membentuk Chartered Society of Physiotherapy. Negara-negara lain segera mengikuti dan memulai program pelatihan formal (Sekolah), seperti Sekolah Physiotherapy di Universitas Otago di Selandia Baru di tahun 1913, dan di Amerika tahun 1914 di Reed College, Portland, Oregon.
Penelitian pertama Fisioterapis terjadi sekitar bulan Maret 1921. Pada tahun yang sama Mary McMilan membentuk Physical Therapy Association (sekarang disebut American Physical Therapy Association (APTA). Di tahun 1924, Georgia Warm Springs Foundation mempromosikan Fisioterapi sebagai perawatan terhadap penyakit polio.
Perawatan sampai tahun 1940 terdiri dari latihan, pijatan, dan traksi. Prosedur manipulatif pada tulang belakang dan sendi ekstrimitas juga mulai dipraktekkan, terutama di negara-negara Persemakmuran Inggris, pada awal 1950-an.
Pada dekade berikutnya, Fisioterapi memulai bergerak ke praktek di luar Rumah Sakit, ke pasien rawat jalan Klinik Bedah Tulang, Sekolah Negeri, Universitas, Pengaturan berkenaan dengan Geriatrik (Fasilitas keterampilan merawat), Pusat Rehabilitasi, Pusat medis.
Spesialisasi untuk fisioterapi di Amerika terjadi tahun 1974, pada bidang Orthopedic dari APTA untuk fisioterapis yang mengkhususkan spesialisasi di Orthopedic. Di tahun yang sama, International Federation of Orthopaedic Manipulative Therapy dibentuk, yang telah memainkan suatu peran penting di dalam mempercepat therapy manual di seluruh dunia yang pernah ada.
Sampai saat ini fisioterapi terbagi-bagi ke beberapa bidang spesialisasi karena ilmunya yang luas spesialisasi itu meliputi Cardiopulmonary, Geriatric, Neurological, Ortopedik, Pediatrik, dan Integumentary.
ILMU FISIOTERAPI
Untuk pengertian dari Ilmu Fisioterapi juga ada beberapa macam, diantaranya:
1. Ilmu Fisioterapi adalah sintesa ilmu biofisika, kesehatan, dan ilmu-ilmu lain yang mempunyai hubungan dengan upaya fisioterapi pada dimensi promosi, pencegahan, intervensi, dan pemulihan gangguan gerak dan fungsi serta penggunaan sumber fisik untuk penyembuhan seperti misalnya latihan, tehnik manipulasi, dingin, panas serta modalitas elektroterapeutik.
2. "Fisioterapi merupakan ilmu yang menitikberatkan untuk menstabilkan atau memperbaiki gangguan fungsi alat gerak/fungsi tubuh yang terganggu yang kemudian diikuti dengan proses/metode terapi gerak." kata Ketua umum Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) Periode 2008-2012, Slamet Sumarno.
Fisioterapi mempunyai banyak spesialisasi yang mencakup Cardiopulmonary, Geriatrik, mengenai ilmu penyakit syaraf, Orthopaedic dan ilmu kesehatan anak-anak untuk menyebut sebagian dari area yang semakin umum.
Lalu, bagaimana dengan seseorang yang bekerja di bidang Fisioterapi itu disebut apa? Apakah jawabannya Tukang Pijat (Masseur) tadi?, yang benar jawabannya yaitu Fisioterapis.
FISIOTERAPIS
Fisioterapis adalah seseorang dalam manajemen tim yang bertanggung jawab dan/ atau bertugas dengan kompetensi kesehatan raga (faal) dan/atau fisioterapi. (Manual Liga Indonesia 2007)
Fisioterapis adalah seseorang yang telah lulus pendidikan formal fisioterapi dan kepadanya diberikan kewenangan tertulis untuk melakukan tindakan fisioterapi atas dasar keilmuan dan kompetensi yang dimilikinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengertian lainnya, Fisioterapis adalah staf yang bertugas membantu pemulihan pemain. Ketika ada pemain yang mengalami cedera, seorang fisioterapis akan menganalisa cedera tersebut serta menyusun program latihan yang diperlukan sang pemain akan dapat segera kembali berlaga/bermain.
TUGAS FISIOTERAPIS
Saat ini banyak orang salah mengerti mengenai fungsi fisioterapi karena seringkali hanya diartikan untuk kegiatan memijat otot terkilir atau jika orang terlalu capai. "Padahal fisioterapi untuk mengatasi segala gangguan gerak," kata Slamet Sumarno, Ketua Umum Ikatan Fisioterapi Indonesia.
Menurut beberapa pihak, jasa Tukang Pijat (Masseur) justru berpotensi memperparah cedera pemain. Fisioterapis bukan hanya sebatas itu (Perihal pijat-memijat), "Tugas saya adalah mendiagnosis cedera dan menyusun program latihan supaya pemain yang cedera itu cepat pulih. Tapi, jika ada pemain yang mengalami demam, diare, atau sakit lainnya, itu bagian dokter. Ada perbedaan jelas antara tugas Dokter Tim dan Fisioterapis," ujar Mathias Ibo. (Fisioterapis TimNas Indonesia/PERSEMA)
Selain melakukan program penyembuhan cedera otot, seorang Fisioterapis juga bisa membantu terapi masa trauma, dan terapi pasca operasi.
Lalu, bagaimana bedanya Fisioterapis dengan Pemijat?, Menurut Mateusz Bednarczuk (Pemijat Crystal Palace), tugas seorang Pemijat itu tugasnya membantu pemain sepakbola untuk meregangkan otot, membantu pemulihan cedera otot yang telah diberikan data-datanya dan program-program latihannya dari Fisioterapis.
Dalam pemijatan, untuk 1 orang pemain bola dibutuhkan waktu 15-20 menit untuk ditangani, mulai dari membuat jaringan otot mereka rileks dan lebih lentur supaya tubuh pemain lebih luwes saat berlatih atau bertanding. Seorang pemijat sebelum pertandingan dimulai tugasnya adalah membantu memanaskan otot pemain, saat jeda pertandingan Pemijat akan bekerjasama dengan Fisioterapis untuk memulihkan tubuh pemain yang terasa kaku, menggunakan es, botol air panas, peregangan dan pijatan pada bagian otot yang terasa nyeri akibat benturan-benturan.
Bagaimana? Mulai mengerti perbedaan Tukang pijat dengan Fisioterapis dalam sebuah Tim Sepakbola?.
Berikut beberapa ilmu/ketrampilan khusus yang dimiliki seorang Fisioterapis, diantaranya:
1. Streetching/Penguluran
Penguluran adalah penting untuk menjaga luas gerak sendi disekitar persendian. Jika pasien/atlet mempunyai kekakuan pada sendinya, aktivitas normal seperti membuka botol atau menaiki tangga kadang terganggu. Dengan penguluran yang tepat, keterbatasan fungsi ini dapat diatasi. Apabila terdapat cidera atau melakukan operasi, jaringan parut dan kontraksi jaringan lunak adalah hasilnya dan penguluran penting untuk dilakukan.
2. Strengthening/Penguatan
Latihan penguatan dilakukan untuk membantu pasien meningkatkan fungsi dari otot. Tujuan akhirnya adalah meningkatkan kekuatan, ketahanan dan menjaga meningkatkan lingkup gerak sendinya. Tipe paling umum untuk latihan penguatan adalah:
Ø Closed Chain, Latihan closed chain dilakukan dengan posisi kaki terkunci dengan tanah. Sebagai contohnya adalah Leg squat. Tujuan latihan ini untuk keseimbangan dan kekuatan otot. Dengan melakukan legsquat ini otot yang lemah yaitu quadriceps dan lawannya hamstring, keduanya berkontraksi sehingga kekuatan dan keseimbangan kedua otot tercapai. Latihan Open chain seperti Leg ekstension kesimbangan dan kekuatan kedua otot tidak tercapai.
Ø Proprioceptive, atau Propiosepsi adalah rasa untuk mengetahui letak bagian dari tubuh. Ini mungkin merupakan konsep sulit ketika anda memegang sesuatu benda sampai anda kehilangan benda tersebut, karena begitu banyaknya propiosepsi bekerja tanpa anda sadari. Ketika anda kehilangan propiosepsi, sebagai contohnya sendi pergelangan kaki setelah sprain/cedera ligament, pasien/atlet sering mengeluh ketidakstabilan sensasi pada sendinya. Latihan propiosepsi mengarahkan tubuh anda untuk mengontrol posisi dari sendi yang cidera.
3. Ice and Heat Therapy
Terapi dingin dan panas ditujukan untuk menghangatkan dan mendinginkan otot. Sebagai catatan, terapi ini dapat meningkatkan aliran darah dan dapat menurunkan pembengkakan. Ini mungkin merupakan aspek terpenting dalam proses Terapeutik.
4. Ultrasound
Ultrasound adalah pengobatan yang menggunakan gelombang suara (Gelombang suara ini tidak dapat didengar oleh telinga manusia), kegunaannya untuk menstimulasi bagian dalam tubuh pasien/atlet, getaran yang dihasilkan gelombang suara ini akan menghangatkan dan meningkatkan aliran darah dalam tubuh.
5. Electrical Stimulation
Elektrikal Stimulasi yaitu terapi dengan menggunakan listrik. Dengan memasang arus listrik pada daerah yang bersangkutan/mengalami nyeri, syaraf yang menghantarkan rasa nyeri diubah. Pasien/atlet sering merasakan nyerinya berkurang setelah treatment tersebut.
6. Aquatic Therapy
Aquatic terapi atau Terapi dengan air adalah cara terhebat untuk mengembalikan kembali gerakan dan menjaga kekuatan dan latihan ini dilakukan di kolam renang. Latihan ini menjadi sangat terkenal akhir tahun ini karena banyak pasien/atlet yang kesulitan dalam latihan menjadi bisa ketika dilakukannya di dalam air. Adanya kekuatan untuk mengapung membantu tubuh dan air juga memberikan ketahanan gentle/perlahan-lahan sehingga meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh.
7. Biofeedback
Biofeedback adalah menggunakan berbagai peralatan untuk meningkatkan satu atau grup otot yang lemah.
Bagaimana?, apakah anda tertarik menjadi seorang Fisioterapis?, terutama menjadi seorang Fisioterapis di sebuah klub sepakbola. Profesi ini masih jarang lho yang menggelutinya.
POSISI FISIOTERAPIS
Sebenarnya fisioterapis menjalankan profesi dalam banyak bidang, seperti : Klinik rawat jalan, Fasilitas Rehabilitasi Pasien yang dirawat di Rumah Sakit, Pusat penelitian, Sekolah, Industri, Pusat kebugaran dan fasilitas pelatihan olahraga. Di Indonesia profesi Fisioterapis sangat jarang kita temui, bahkan di TimNas Indonesia baru-baru ini saja digunakan (Saat pagelaran AFC), sebelumnya TimNas hanya menggunakan jasa Dokter dan Tukang Pijat (Masseur), "Padahal di Eropa tiap klub profesional pasti memiliki 2 -3 fisioterapis" menurut Mathias Ibo (Fisioterapis di TimNas Indonesia, Lulusan Universitas Thim Van Der Laan, Utrecht, Belanda, jurusan sport physiotherapists).
Untuk saat ini mungkin profesi Fisioterapis di Indonesia belum begitu diperhatikan/dihargai, namun seiring dengan perkembangan dunia olahraga dan semakin banyaknya kontak fisik dalam olahraga ini, bukan tidak mungkin seorang Fisioterapis akan banyak di cari, bukan hanya di sepakbola namun juga di cabang olah raga yang lain.
Berikut beberapa profil Fisioterapis di Eropa:
1. Andrew Balderston (Nottingham Forest Football Club), gelarnya dalam bidang Fisioterapi adalah MSc, BSc Hons, MCSP, HPC, ACPSM. Andrew memiliki gelar Master di Fisioterapi dan telah menjadi Fisioterapi The Chartered Society of Physiotherapists selama 14 tahun. Pengalamannya mencakup tujuh tahun dalam perawatan kesehatan swasta dan beberapa tahun bekerja di sepak bola professional. Di dunia sepakbola awal karirnya bersama Manchester United Football Club Academy, kemudian pindah sebagai Kepala Fisioterapi dan Sport Medicine untuk Preston dan Derby County Football Club. Saat ini Andrew adalah Kepala Fisioterapi di Nottingham Forest Football Club, bidang Rehabilitasi jaringan lunak dan pencegahan cedera.
2. Phil Horner (Blackpool Football Club), Phil sebelumnya adalah seorang pemain sepakbola professional dan bahkan pernah membela England's Youth Team, Phil mendapat gelar Sarjana di bidang Fisioterapi (BSc Hons). Pernah bekerja sebagai fisioterapis di Rumah Sakit Royal Infirmary Preston sebelum kembali ke Bloomfield Road. Phil adalah anggota dari The Chartered Society of Physiotherapists and the Council of Professional Supplementary Medicine.

Makanan yang diperlukan dalam sepak bola

Nutrisi Saat Latihan/Pertandingan Sepakbola, Makro Nutrisi : Karbohidrat, Protein & Lemak

Published : February 18th, 2010  |  Under Category : Olahraga & Nutrisi
Sepakbola adalah olahraga yang paling popular di dunia dengan penggemarnya ataupun penggiatnya tersebar hampir di seluruh dunia. Sepakbola dengan aktivitasnya yang kompleks seperti menendang bola, mengoper, mengejar, mengocek, menyundul bola dan juga takling dikategorikan sebagai olahraga ketahanan tubuh (endurance) yang bersifat intermittent (stop & go) dengan kombinasi aktivitas yang bersifat aerobik dan anaerobik berintensitas sedang-tinggi.

Pada level profesional, pemain sepakbola rata-rata mempunyai total jarak tempuh (distance covered) hingga mencapai 9-12 km per pertandingan, dengan aktivitas lari cepat (sprint) dan aktivitas bertenaga intensitas tinggi secara total rata-rata sejauh 500 m dan 2.1 km Pemain dengan jarak tempuh rata-rata total lebih dari 10 km per pertandingan umumnya adalah pemain yang berposisi gelandang serang atau juga playmaker. Shunsuke Nakamura contohnya, gelandang serang bintang sepakbola Jepang ini mempunyai jarak tempuh rata-rata 12 km per pertandingan saat membawa Celtic Rangers menjuarai liga Skotlandia pada musim kompetisi 2006/2007.
Kebutuhan Energi Pemain Sepakbola

Untuk mempunyai performa yang baik pada level kompetitif, pemain sepakbola disarankan untuk memenuhi total kebutuhan energi (kalori) melalui konsumsi makro nutrisi dengan proporsi sbb:
- 60-70%, melalui konsumsi karbohidrat,
- 10-15%, melalui konsumsi protein
- 20-30%, melalui konsumsi lemak.
Selain untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh, konsumsi nutrisi yang baik bagi pemain sepakbola juga mempunyai manfaat lain diantaranya untuk:
- Menjaga kesehatan tubuh
- Menghasilkan kualitas latihan sepakbola yang baik
- Mempercepat waktu pemulihan (recovery) tubuh antara sesi latihan/ pertandingan ataupun setelah latihan/pertandingan.
- Kondisi tubuh yang lebih prima dalam menghadapi latihan/pertandingan
- Performa serta kapasitas ketahanan tubuh (endurance) yang baik dalam latihan/pertandingan sepakbola
1602-pssplab-large
Kebutuhan Makro Nutrisi
Pemain sepakbola mempunyai kebutuhan energi yang besar dimana jumlahnya bergantung terhadap posisi pemain dalam tim, intensitas serta frekuensi latihan/pertandingan yang dijalaninya. Mengikuti rekomendasi yang dikeluarkan oleh FIFA pada International Consensus Conference yang diselengarakan pada tahun 2005, kebutuhan nutrisi bagi pemain sepakbola berdasarkan dari perbedaan frekuensi latihannya adalah sbb:
-Karbohidrat : 5-7 gram per kg berat badan, saat latihan intensitas rendah berdurasi moderat
: 7-10 gram per kg berat badan (pre-season training)
: 10 gram per kg berat badan atau lebih jika durasi latihan lebih dari 4 jam per hari
-Protein : 1.2-1.6 gram per kg berat badan,
-Lemak : 1 gram per kg berat badan.
Contoh perhitungan :
Pemain sepakbola dengan berat badan 70 kg, melakukan pre-season
training, membutuhkan konsumsi makro nutrisi per harinya sbb: karbohidrat
490-700 gram, protein 84-112 gram, lemak 70 gram.
Pada hari latihan/pertandingan
-3-4 Jam sebelum latihan/pertandingan.
Konsumsi ini adalah makan besar/utama yaitu sarapan jika latihan/ pertandingan pada pagi atau siang hari, makan siang jika latihan/ pertandingan sore hari dan makan sore jika latihan/pertandingannya malam
hari.
Fokus konsumsi adalah untuk meningkatkan simpanan ‘bahan bakar’ utama tubuh dalam olahraga sepakbola yaitu glikogen otot dan glikogen hati serta juga untuk menjaga level glukosa darah. Karbohidrat menjadi nutrisi yang menjadi fokus perhatian karena jumlah konsumsinya akan menentukan besarnya ‘bahan bakar’ yang tersimpan sebagai cadangan energi di dalam otot dan hati (glikogen).
Saat makan besar, pada interval 3-4 jam sebelum latihan/pertandingan sepakbola, konsumsi sumber karbohidrat yang paling ideal adalah karbohidrat dengan nilai GI (glycemic index) rendah atau sedang.
Alternatif pilihan makanan sumber karbohidrat bernilai GI rendah-sedang: Nasi merah, nasi putih (butir panjang), bubur, pasta (ravioli, spaghetti, fettucini, makaroni), roti gandum (whole wheat), croissant, apel, jeruk, pisang, kiwi, mangga, yoghurt (low fat), pudding, madu, jus apel dan jus jeruk,
Konsumsi makanan sumber protein dan lemak sesuai dengan porsi yang direkomendasikan dan tidak berlebihan. Pilihan makanan sumber protein yang baik diantaranya : ayam, ikan, daging sapi, seafood (udang,kepiting) susu (low fat), telur, keju, kacang hijau, kacang merah, kacang kedelai, tahu, tempe. Pilihan sumber lemak sehat : kacang-kacangan, kacang kedelai, minyak canola, minyak olive, minyak jagung, alpukat, ikan mackerel dan ikan salmon.
-1-2 jam sebelum latihan/pertandingan
Manfaatkanlah waktu 1-2 jam sebelum latihan/pertandingan dengan mengkonsumsi kudapan ringan (snack) yang kaya akan karbohidrat untuk menambah asupan energi dan menjaga level glukosa darah.
Studi menunjukan tambahan asupan karbohidrat pada interval waktu 1-2 jam sebelum latihan/pertandingan sepakbola dapat membantu untuk mengoptimalkan simpanan glikogen otot, menjaga performa dan juga
meningkatkan kapasitas ketahanan tubuh (endurance) saat latihan/ pertandingan.
Pilih makanan sumber karbohidrat yang mudah dicerna dengan kandungan serat rendah atau juga dari sumber cair. Karbohidrat yang baik untuk dikonsumsi pada interval waktu ini adalah karbohidrat bernilai GI
sedang-tinggi.
Pilih kudapan ringan kaya akan karbohidrat yang mempunyai nilai GI moderat-tinggi : Roti putih/roti gandum (dengan selai/madu), croissant, muffin, roti hamburger, kentang rebus, jagung, sereal, biskuit gandum, biskuit oatmeal, rice cake, madu, apel, semangka, jeruk, pisang, mangga dan pepaya,
Sumber karbohidrat dalam bentuk cair juga dapat menjadi pilihan yang baik karena secara simultan dapat menambah asupan energi serta menjaga level cairan (hidrasi) tubuh. Alternatif pilihan yang baik adalah jus buahbuahan (encer) atau karbohidrat seperti glukosa, sukrosa atau maltodextrins yang dicampurkan dengan air putih dalam sports bottle.
-Saat latihan/pertandingan
Karena pertandingan sepakbola berjalan secara kontinu selama 2 x 45 menit atau lebih, manfaatkanlah waktu saat pertandingan/latihan terhenti (pergantian pemain, penanganan pemain cedera dsb) dengan mengkonsumsi air putih yang telah disempurnakan dengan penambahan karbohidrat benilai GI tinggi seperti glukosa, sukrosa atau maltodextrin untuk sehingga cepat menambah tenaga tubuh, mencegah penurunan glukosa darah (hipoglikemia) dan juga mencegah dehidrasi.
Konsumsi karbohidrat GI tinggi (glukosa, sukrosa & maltodextrins) saat berolahraga direkomendasikan oleh badan-badan olahraga dunia seperti FIFA, IOC, IAAF & ISSN. Studi juga menunjukan konsumsi karbohidrat sebanyak 30-60 gram per jam saat berolahraga terbukti dapat meningkatkan kapasitas performa kecepatan serta ketahanan (endurance) tubuh.
-Waktu Istirahat
Manfaatkan waktu saat jeda istirahat dengan mengkonsumsi karbohidrat bernilai GI moderat-tinggi untuk membantu mempercepat pengantian energi yang terpakai pada babak pertama. Studi menunjukan konsumsi air putih yang ditambahkan karbohidrat glukosa pada saat jeda istirahat bermanfaat untuk menambah simpanan energi, menjaga hidrasi tubuh serta membantu meningkatkan performa pada saat babak ke-2.
Pilihan karbohidrat bernilai GI moderat-tinggi : glukosa, sukrosa, maltodextrins (campurkan dgn air putih dalam sports bottle) , jus buah (encer), kismis, semangka, jeruk, pisang dan apel
-Setelah Pertandingan/Latihan Sepakbola
Manfaatkan celah waktu 0-2 jam setelah latihan/pertandingan olahraga saat membran sel otot mempunyai permeabilitas yang tinggi terhadap glukosa dengan menkonsumsi karbohidrat bernilai GI tinggi untuk mengantikan energi secara cepat dan mengoptimalkan pengembalian simpanan energi (glikogen otot) yang terpakai agar cepat menghilangkan rasa lelah sehingga waktu pemulihan (recovery) dapat dipersingkat setelah latihan/ pertandingan sepakbola.
Rekomendasi berikut dapat digunakan sebagai pedoman praktis untuk memilih jenis makanan sumber karbohidrat. Secara bertahap dan rutin, bisa dalam interval 0-2 atau 0-4 jam setelah latihan/pertandingan sepakbola :
-Konsumsi nutrisi karbohidrat bernilai GI tinggi
-Konsumsi karbohidrat sebanyak 1-1.5 gram per kg berat badan tiap jam
(konsumsi 70-105 gram karbohidrat untuk atlet/penggiat sepakbola dengan berat badan 70 kg)
-Kombinasikan juga konsumsi karbohidrat dengan sedikit penambahan
protein dengan rasio 4:1 (1 gram protein untuk tiap 4 gram karbohidrat)
Pilihan karbohidrat dengan nilai GI tinggi :
Glukosa, sukrosa, maltodextrins (campur dgn air putih dalam botol olahraga), pancake, sereal, keripik kentang, kentang rebus, kentang goreng,rice cake, semangka, jeruk, apel dan kismis. (kbl)
Pilihan protein :
Telur, keju, ikan tuna, daging ayam, daging sapi, selai kacang, yoghurt, susu, kacang hijau, susu (low fat) dan milkshake. (kbl)

Latihan otot tungkai dalam sepak bola

MEMBENTUK DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI MELALUI METODE LATIHAN MAXEX.
DR. Johansyah L.,M.Pd1
Pendahuluan
Menghasilkan daya ledak otot dapat dikembangkan dengan berbagai metode latihan. Pada fase kekuatan maksimum metode yang sering digunakan oleh pelatih adalah maximum load method (isotonic), isometric method, isokinetic method dan eccentric method, saat ini berkembang metode latihan yang dikenal dengan maxex training.
Beberapa cabang olahraga yang membutuhkan daya ledak otot tungkai seperti cabor beladiri, permainan bola basket, bola voli, sepakbola dan lain sebagainya, memerlukan variasi latihan dalam meningkatkan kemampuan atletnya.
Bloomfield, Ackland dan Elliott menyebutkan metode latihan tersebut dengan istilah Maximum Power Training, latihan tersebut melibatkan penampilan pada latihan beban yang dinamik dengan beban untuk menghasilkan power yang maksimal. Strategi latihannya dengan melibatkan beban 30-45 % RM saat lompat ke atas dengan cepat (Bloomfield,1994: 149).
Ginther menyarankan dalam menghasilkan daya ledak adalah dengan metode yang kompleks atau maxex training, sebagai contoh; pada latihan kekuatan maksimum seperti saat mengangkat bench pres dengan diikuti pliometrik atau latihan balistik (Ginther,2006;3). Sebab tubuh akan cepat beradaptasi untuk memilih protokol latihan sehingga akan dapat efektif. Karena itu variasi dalam latihan adalah sangat penting.
Epistemologi Maxex Training?
Maxex training adalah metode baru yang mengkombinasikan kerja maksimal dengan latihan untuk menghasilkan daya ledak. Metode latihan ini harus dilakukan dengan hati-hati, dengan berbagai macam variasi dan bertahap.
1Dr. Johansyah L. M.Pd adalah Komisi Pembibitan KONI Pusat, periode 2007-2011.
Bentuk latihan dengan menggunakan kontraksi esentrik perlahan dan melakukan gerakan kontraksi cepat konsentrik tanpa melompat, Bompa menyarankan beban yang diangkat 60 – 80% RM dengan 6-8 repetisi, sebanyak 1 sampai dengan 3 set, dengan istirahat antara set 2 sampai 4 menit. Hal ini dapat digambarkan dibawah ini.
Konsep latihan maxex, adalah memanipulasi dua konsep physiologi untuk menghasilkan kecepatan dan eksplosive serta meningkatkan penampilan atlet. Bagian pertama pada kebiasaan maxex adalah di tampilkan kembali sebuah beban yang berat, yang mana stimulusnya sebuah rekruitmen tinggi pada serabut otot fast-twitst. Kelanjutan gerakan daya ledak meningkatkan nilai dari serabut otot fast-twist, dimana akan menyiapkan atlet untuk bergerak cepat, diperlukan gerakan eksplosive untuk semua olahraga speed-power selama phase kompetisi.
Gambar 1. Kontraksi eccentrik dengan perlahan dan melakukan kosentrik
dengan cepat.
Sumber : Tudor O.Bompa., Periodization training for sport (New Zealand: Human Kinetic. 1999),p. 155.
Variasi lain adalah dengan kontraksi esentrik perlahan diikuti dengan jumping half squats, dengan beban 40 sampai 60 %, pengulangan 4 sampai 6
kali selama 1 sampai 4 set, antar set istirahat 2 sampai 3 menit. Hal tersebut dapat digambarkan di bawah ini.
Gambar 2. Tahap berikutnya kontraksi essentrik dilanjutkan dengan lompat
dengan cepat.
Sumber : Tudor O. Bompa., Periodization training for sport (New Zealand: Human Kinetic. 1999),p. 155.
Untuk menjaga tubuh atas lompat dengan barbell rapat pada kedua bahu, tempatkan handuk pada bahu untuk menjaga agar bahu tidak mengalami cedera, pemahaman goncangan saat pendaratan yaitu dengan kontak pertama ke tanah dengan ujung kaki dan selanjutnya tumit. Variasi lain dengan atlet melakukan drop jump dengan barbel di bahu kemudian diikuti dengan sebuah lompatan kecil kontraksi eccentic ke box pliometrik. Beban 40 s/d 80% dengan pengulangan 6 s/d 8 kali dan jumlah setnya 3 s/d 6 set. Seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 3. Drop jump dari 25 s/d 40 cm dilanjutkan dengan lompat ke box.
Sumber: Tudor O. Bompa., Periodization training for sport (New Zealand: Human Kinetic. 1999),p. 155.
Variasi drop jump diikuti dengan latihan bounding, pada beban 40 – 60%, pengulangan yang disarankan adalah 1 drop jump, 1 jump squat diikuti dengan 8 sampai 10 kali, jumlah set adalah 3 sampai 6.
Gambar 4. Drop jump dilanjutkan bounding exercises
Sumber: Tudor O. Bompa., Periodization training for sport (New Zealand: Human Kinetic. 1999),p. 156.
Latihan maxex atau maximal power adalah latihan digunakan tidak harus dengan standar latihan weight training seperti bench press atau squats, dimana bar harus mencapai kecepatan nol saat akhir jarak pergerakan. Dalam contoh latihan maxex adalah hubungan yang tidak efektif, sebab pada keberadaan terutama jarak phase pengurangan kecepatan. Sebagai contoh pada gambar 5. di bawah ini melukiskan tenaga dihasilkan seluruhnya ditampilkan saat squat diangkat dengan 30% RM. Tenaga yang besar didesak saat mulai phase konsentrik dan diharapkan untuk dihasilkan momentum, sisa tenaga semuanya didesak saat angkatan mulai melemah. Konsekuensinya ketika ditampilkan latihan maxex mayoritas latihan adalah kecepatan dikurangi bebannya begitu juga bar akan diberhentikan karena pergerakan berakhir. Artinya level tenaga yang besar dicapai hanya dilalui pada jarak pergerakan yang sangat kecil dan
latihan suboptimal menghasilkan yang menguntungkan (Rascg dan Burke, 1978:150).

Teknik dasar sepak bola

TEKNIK - TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAKBOLA
Untuk bermain bola dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain sepakbola dengan baik pula.
Beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola adalah
  • Menendang ( kicking ),
  • Menghentikan atau Mengontrol ( stoping ),
  • Menggiring ( dribbling ),
  • Menyundul ( heading ),
  • Merampas ( tacling ),
  • Lemparan Kedalam ( trow – in )
  • dan Menjaga Gawang ( Goal Keeping )
Dibawah ini akan dijelaskan beberapa teknik Menendang, Menghentikan, dan Mengiring bola dalam permainan Sepakbola.
1. Menendang ( kicking )
Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepakbolayang paling dominan. Tujuan utama menendang bola adalah untuk mengumpan ( passing ), dan menembak kearah gawang ( shootig at the goal ).
Dilihat dari perkenaan bagian kaki ke bola, menendang dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu Menendang dengan kaki bagian dalam, Menendang dengan kaki bagian luar, dan menendang dengan punggung kaki.
A. Menendang dengan kaki bagian dalam.
Pada umumnya teknik ini digunakan untuk mengumpan jarak pendek.
Analisis geraknya adalah sebagai berikut :
  • @ Badan menghadap sasaran di belakang bola.
  • @ Kaki tumpu berada disamping bola kurang lebih 15 cm, ujung kaki menghadap sasaran, lutut sedikit ditekuk.
  • @ kaki tending ditarik kebelakang, dan ayunkan ke depan.
  • @ setelah terjadi benturan dilanjutkan dengan Follow trow, ( gerakanlanjutan ).
B. Menendang dengan kaki bagian luar
Pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian luar digunakan untuk mengumpan jarak pendek.
Analisis geraknya sebagai berikut :
  • @ Posisi badan dibelakang bola, kaki tumpu disamping belakang bola 25 cm, ujung kaki menghadap kesasaran, dan lutut sedikit ditekuk.
  • @ kaki tendang berada di belakang bola, dengan ujung kaki menghadapkedalam.@ kaki tending ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan.
  • @ Perkenaan bola tepat di punggung kakibagian luar, dan tepat pada tengah –tengah bola.
  • @ Gerakan lanjutan kaki tending diangkat serong kurang lebih 45 derajatmenghadap sasaran.
C. Menendang dengan punggung kaki
Pada umumnyamenendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang atau shooting.
Analisis gerakanya sebagai berikut :
  • @ Badan dibelakang bola sedikit condong kedepan, kaki tumpu diletakkan disamping bola dengan ujung kaki menghadap kesasaran, kaki sedikit ditekuk.
  • @ Kaki tending berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadapkedepan / sasaran.
  • @ Kaki tending tarik ke belakang dan ayunkan kedepan hingga mengenai bola.
  • @ Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dsan tepatpada tengah – tengah bola.
  • @ Gerakan lanjut kaki tending diarahkan dan di angkat kearah sasaran.
2. Menghentikan Bola ( Stopping )
Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola yang penggunaanya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuan menghentikan bola adalah untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya adalah untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk passing.
Analisis gerakanya sebagai berikut :
  • @ Posisi badan segaris dengan datangnya bola.
  • @ Kaki tumpu mengarah pada boladengan lutut sedikit ditekut.
  • @ Kaki penghenti diangkat sedikit deengan permukaan bagian dalam kakidijulurkan kedepan segaris dengan datangnya bola.
  • @ Bola menyentuh kaki persis dibagian dalam/mata kaki.
  • @ Kaki penghenti mengikuti arah bola.Untuk teknik menghentikan bola masih terdapat banyak cara yang dapat dilakukan diantaranya yaitu menggunakan Punggung kaki, Paha, Dada, serta Kepala apabila memungkinkan.
3. Menggiring Bola
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus – putus atau pelan, oleh karenanya bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Menggiring bola bertujuan antara lain untuk mendekati jarak kesasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan.
Dibawah ini akan di jelaskan mengenai posisi tubuh saat menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian dalam :
  • @ Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola.
  • @ Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik kebelakang hanya
    diayunkan kedepan.
  • @ Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola disentuh/ didorong bergulir
    kedepan.
  • @ Bola bergulir harus selalu dekatdengan kaki agar bola dapat dikuasai
  • @ Pada waktu menggiring bolakedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah
    penguasaan bola.
  • @ Pada saat kaki menyentuh bola, pendangan ke arah bola dan selanjutnya melihat
    situasi kelapangan.

Teknik menggiring bola

Teknik Menggiring Bola (Dribbling) Sepak Bola

Ditulis dalam Tips dan Trik dalam Olahraga oleh abhecuek pada 5 November 2009
Sepakbola modern dilakukan dengan keterampilan lari dan operan bola dengan gerakan-gerakan yang sederhana disertai dengan kecepatan dan ketepatan. Aktivitas dalam permainan sepakbola tersebut dikenal dengan nama dribbling (menggiring bola). Menggiring bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan kaki mendorong bola agar bergulir terus menerus di atas tanah. Menggiring bola hanya dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan.
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Tujuan menggiring bola antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan.
Menggiring bola (dribbling) memiliki beberapa kegunaan yaitu sebagai berikut :
1. Untuk melewati lawan
2. Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan tepat.
3. Untuk menahan bola tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera memberikan operan kepada teman.
Untuk bisa menggiring bola dengan baik harus terlebih dahulu bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik. Dengan kata lain, seorang pemain tidak akan bisa menggiring bola dengan baik apabila belum bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik.
Kelebihan dan Kurangan Teknik Menggiring Bola (Dribbling)
Tidak setiap teknik dasar dalam permainan sepakbola akan selalu berhasil dilakukan dalam setiap pelaksanaan pertandingan. Akan tetapi, teknik-teknik dasar tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal dan tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak terkecuali pada teknik dasar menggiring bola (dribbling).
Berikut ini dapat penulis jelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan teknik menggiring bola (dribbling) :
1. Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian luar yaitu bila menggunakan kaki kanan dapat mengecoh ke sebelah kiri lawan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kanan bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
2. Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian dalam adalah dapat mengecoh lawan ke sebelah kanan lawan apabila menggunakan kaki kanan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kiri bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
3. Kelebihan dribbling menggunakan bagian punggung kaki adalah dapat menggiring bola dengan arah lurus apabila tidak ada lawan yang menghalangi. Sedangkan kelemahannya adalah kurang efektif untuk mengecoh lawan ke sebelah kiri atau sebelah kanan.

Teknik dasar sepak bola

Teknik Dasar Latihan Sepakbola





Untuk bermain bola  pemain dibekali dengan teknik dasar dan latihan bola yang baik.

1. Menendang ( kicking )
Tujuan utama menendang bola adalah untuk mengumpan ( passing ), dan menembak kearah gawang ( shootig at the goal ).
A. Menendang dengan kaki bagian dalam.
*
Badan menghadap sasaran di belakang bola.
*
Kaki tumpu berada disamping bola kurang lebih 15 cm, ujung kaki menghadap sasaran, lutut sedikit ditekuk.
*
kaki tending ditarik kebelakang, dan ayunkan ke depan.
*
setelah terjadi benturan dilanjutkan dengan Follow trow, ( gerakanlanjutan ).
B. Menendang dengan kaki bagian luar
*
Posisi badan dibelakang bola, kaki tumpu disamping belakang bola 25 cm, ujung kaki menghadap kesasaran, dan lutut sedikit ditekuk.
*
kaki tendang berada di belakang bola, dengan ujung kaki menghadapkedalam.@ kaki tending ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan.
*
Perkenaan bola tepat di punggung kakibagian luar, dan tepat pada tengah –tengah bola.
*
Gerakan lanjutan kaki tending diangkat serong kurang lebih 45 derajatmenghadap sasaran.
C. Menendang dengan punggung kaki
Pada umumnya menendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang atau shooting.
*
Badan dibelakang bola sedikit condong kedepan, kaki tumpu diletakkan disamping bola dengan ujung kaki menghadap kesasaran, kaki sedikit ditekuk.
*
Kaki tending berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadapkedepan / sasaran.
*
Kaki tending tarik ke belakang dan ayunkan kedepan hingga mengenai bola.
*
Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dsan tepatpada tengah – tengah bola.
*
Gerakan lanjut kaki tending diarahkan dan di angkat kearah sasaran.
2. Menghentikan Bola ( Stopping )

Tujuan menghentikan bola adalah untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya adalah untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk passing.
Analisis gerakanya sebagai berikut :
*
Posisi badan segaris dengan datangnya bola.
*
Kaki tumpu mengarah pada boladengan lutut sedikit ditekut.
*
Kaki penghenti diangkat sedikit deengan permukaan bagian dalam kaki dijulurkan kedepan segaris dengan datangnya bola.
*
Bola menyentuh kaki persis dibagian dalam/mata kaki.
*
Kaki penghenti mengikuti arah bola.Untuk teknik menghentikan bola masih terdapat banyak cara yang dapat dilakukan diantaranya yaitu menggunakan Punggung kaki, Paha, Dada, serta Kepala apabila memungkinkan.
3. Menggiring Bola
Menggiring bola bertujuan antara lain untuk mendekati jarak kesasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan.
Dibawah ini akan di jelaskan mengenai posisi tubuh saat menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian dalam :
*
Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola.
*
Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik kebelakang hanya
diayunkan kedepan.
*
Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola disentuh/ didorong bergulir
kedepan.
*
Bola bergulir harus selalu dekatdengan kaki agar bola dapat dikuasai
*
Pada waktu menggiring bolakedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah
penguasaan bola.
*
Pada saat kaki menyentuh bola, pendangan ke arah bola dan selanjutnya melihat
situasi kelapangan.
sumber: wahidsport.blogspot.com